Pernah ada suatu kisah saat seorang laki-laki mencari apa
makna dari kebahagiaan. Ia lalu mulai melakukan hal yang dia maksud ke arah
kebahagiaan. Salah satu caranya adalah dengan menjalin suatu hubungan dengan
seorang gadis. Awalnya dia sangat tabu dengan hal yang seperti ini, namun
dengan berjalannya waktu dia bisa menjalaninya.
Melki, biasa dia dipanggil, mulai menjalin suatu hubungan
dengan Ani. Gadis yang dia idamkan sejak awal masuk SMA. Yang akhirnya bisa dia
jadikan pasangan. Dia melihat kalau Ani adalah gadis yang baik. Dia yakin kalau
Ani pasti bisa membawanya menuju kebahagiaan. Yeah, hari-hari awal mereka
menjalin hubungan emang benar sangat bahagia. Tak pernah ada rasa sedih
diantara mereka. Bahkan, teman yang biasanya diajak bermain pun bisa ia
lupakan.
Semakin lama, seiring berjalannya waktu, mereka mulai
merasakan hal yang dinamakan kebosanan. Iya, hal yang tadinya membahagiakan
justru menjadi hambar. Entahlah, tawa yang biasa hadir malah menjadi tangisan. Kebahagiaan
yang ia cari, malah kesedihan yang ia dapatkan. Hingga pada akhirnya, mereka
berpisah. Melki menangis sejadi-jadinya. Tangisannya itu menandakan jalan yang
ia lakukan adalah jalan yang salah.
............................................................................................................................................................
Hari-hari yang ia jalani penuh dengan kesedihan. Sangat
beruntung, dia memiliki teman yang siap membantunya. Teman-temannya lalu dengan
cepat merangkul melki, misalnya dengan mengajaknya berolahraga. Tentu, itu
membuat melki menjadi tersenyum kembali. Iya, melki tentu masih belum bisa
melupakan Ani. Apalagi setelah mendengar kalau Ani sudah menjalin hubungan yang
baru dengan lelaki lain, teman lamanya.
Sangat mengejutkan untuk teman-temannya, melki justru senang
dan hal itu menjadi menguatkannya untuk melupakan Ani. Hal yang sama dijalani
Ani saat pertama menjalin hubungan dengan Melki. Ani sangat bahagia dengan
pasangan barunya itu. Hal yang berbeda dialami melki. Dia malah semakin
menguatkan dirinya untuk menjalani hidupnya dengan kesendirian alias tanpa
pasangan.
Kesendiriannya itu mengingatkannya dengan seseorang yang ia
cintai sejak SD namun dia masih takut untuk berbicara dengannya. Ia bernama
Andini. Namun, beberapa bulan sering mengobrol dengannya, membuat mereka semakin
dekat. Tentu sangat bahagia bukan saat bisa terus dekat dengan orang yang kita
cintai.
............................................................................................................................................................
Beberapa bulan kemudiaan..
Ani dengan pasangan barunya terlibat konflik. Ini membuat
Ani kembali bersedih. Kebahagiaan yang tadinya muncul, justru menjadi kesedihan.
Hal ini dipicu karena mereka sering sekali terlibat konflik. Hal ini yang akhirnya
membuat Ani memutuskan bepisah dengan pasangaan barunya itu.
Hal berbeda dialami melki. Dia justru makin bahagia. Walaupun
tidak menjalin sebuah hubungan, dia tetap merasakan kebahagiaan. Dia sadar,
kalau kebahagiaan sejati itu bukan tentang memiliki pasangan tetapi bisa selalu
dekat dengan orang yang ia cintai.
............................................................................................................................................................
Makna yang bisa kita petik,”kebahagiaan sejati itu sifatnya
bukan sementara. Dan kebahagiaan sementara itu sifatnya tidak sejati. Cinta tak
seharusnya menjalin hubungan. Tetapi, makna cinta adalah bisa terus bersama dengan
orang yang kita cintai saat suka maupun duka. Jadi, kebahagiaan sejati bukan
tentang memiliki pasangan, tetapi bisa selalu dekat dengan orang yang dicintai.”
- Lucky Ades Tiyan

