Monday, August 17, 2015

KEBAHAGIAAN HAKIKI ATAU KEBAHAGIAAN SEMENTARA


Pernah ada suatu kisah saat seorang laki-laki mencari apa makna dari kebahagiaan. Ia lalu mulai melakukan hal yang dia maksud ke arah kebahagiaan. Salah satu caranya adalah dengan menjalin suatu hubungan dengan seorang gadis. Awalnya dia sangat tabu dengan hal yang seperti ini, namun dengan berjalannya waktu dia bisa menjalaninya.

Melki, biasa dia dipanggil, mulai menjalin suatu hubungan dengan Ani. Gadis yang dia idamkan sejak awal masuk SMA. Yang akhirnya bisa dia jadikan pasangan. Dia melihat kalau Ani adalah gadis yang baik. Dia yakin kalau Ani pasti bisa membawanya menuju kebahagiaan. Yeah, hari-hari awal mereka menjalin hubungan emang benar sangat bahagia. Tak pernah ada rasa sedih diantara mereka. Bahkan, teman yang biasanya diajak bermain pun bisa ia lupakan.

Semakin lama, seiring berjalannya waktu, mereka mulai merasakan hal yang dinamakan kebosanan. Iya, hal yang tadinya membahagiakan justru menjadi hambar. Entahlah, tawa yang biasa hadir malah menjadi tangisan. Kebahagiaan yang ia cari, malah kesedihan yang ia dapatkan. Hingga pada akhirnya, mereka berpisah. Melki menangis sejadi-jadinya. Tangisannya itu menandakan jalan yang ia lakukan adalah jalan yang salah.

............................................................................................................................................................

Hari-hari yang ia jalani penuh dengan kesedihan. Sangat beruntung, dia memiliki teman yang siap membantunya. Teman-temannya lalu dengan cepat merangkul melki, misalnya dengan mengajaknya berolahraga. Tentu, itu membuat melki menjadi tersenyum kembali. Iya, melki tentu masih belum bisa melupakan Ani. Apalagi setelah mendengar kalau Ani sudah menjalin hubungan yang baru dengan lelaki lain, teman lamanya.

Sangat mengejutkan untuk teman-temannya, melki justru senang dan hal itu menjadi menguatkannya untuk melupakan Ani. Hal yang sama dijalani Ani saat pertama menjalin hubungan dengan Melki. Ani sangat bahagia dengan pasangan barunya itu. Hal yang berbeda dialami melki. Dia malah semakin menguatkan dirinya untuk menjalani hidupnya dengan kesendirian alias tanpa pasangan.

Kesendiriannya itu mengingatkannya dengan seseorang yang ia cintai sejak SD namun dia masih takut untuk berbicara dengannya. Ia bernama Andini. Namun, beberapa bulan sering mengobrol dengannya, membuat mereka semakin dekat. Tentu sangat bahagia bukan saat bisa terus dekat dengan orang yang kita cintai.
............................................................................................................................................................
Beberapa bulan kemudiaan..

Ani dengan pasangan barunya terlibat konflik. Ini membuat Ani kembali bersedih. Kebahagiaan yang tadinya muncul, justru menjadi kesedihan. Hal ini dipicu karena mereka sering sekali terlibat konflik. Hal ini yang akhirnya membuat Ani memutuskan bepisah dengan pasangaan barunya itu.

Hal berbeda dialami melki. Dia justru makin bahagia. Walaupun tidak menjalin sebuah hubungan, dia tetap merasakan kebahagiaan. Dia sadar, kalau kebahagiaan sejati itu bukan tentang memiliki pasangan tetapi bisa selalu dekat dengan orang yang ia cintai.
............................................................................................................................................................


Makna yang bisa kita petik,”kebahagiaan sejati itu sifatnya bukan sementara. Dan kebahagiaan sementara itu sifatnya tidak sejati. Cinta tak seharusnya menjalin hubungan. Tetapi, makna cinta adalah bisa terus bersama dengan orang yang kita cintai saat suka maupun duka. Jadi, kebahagiaan sejati bukan tentang memiliki pasangan, tetapi bisa selalu dekat dengan orang yang dicintai.

- Lucky Ades Tiyan

No comments:

Post a Comment