Menuntut ilmu merupakan hal wajib
yang dimiliki setiap manusia. Jika ingin hidupnya bahagia, haruslah menuntut
ilmu. Karena tanpa ilmu kalian tak akan mencapai kesuksesan.
ilmu didapat sejak kita masih
bayi. Iya, walau hanya sekedar meniru. Tetapi itu lah bakat awal manusia,
MENIRU atau MENCONTEK (buku Nyontek+ -
kak Suhe). Lalu semakin lama semakin berkembang dengan mulai berfikir
menggunakan akal. Dan akalnya akan diasah di sekolah selama 12 tahun. Lalu
kembali digodok matang pemikirannya dalam dunia perkuliahan. Begitu terus walau
tak mengenyam bangku pendidikan.
Seperti yang kita tahu, tak ada
hal yang sempurna di dunia ini. Karena kesempurnaan merupakan milik Tuhan
semata dan lagu Andra And the Backbond. Jadi, baik manusia atapun sistem
yang dijalankan pasti memiliki kekurangan. Saya akan mencoba menguraikan
beberapa kesalahan dalam menuntut ilmu dibawah ini.
1.
Pertanyaan
yang sering sekali dijawab dengan kebohongan.
Pertanyaan apakah itu? pernah
ditanya dengan pertanyaan ini,‘kamu sekolah tujuannya apa?’. Dengan enteng,
jawabannya pasti ‘yaaa.. menuntut ilmu lahh!’. Jawaban itu hanyalah omong
kosong semata. Kenyataannya, pelajar bersekolah hanya untuk mendapatkan nilai
baik. Ini merupakan sebuah tujuan. Jika tujuannya saja salah, otomatis
segalanya akan salah juga. Yang ditakutkan adalah, pelajar akan melakukan
segala cara demi mendapatkan nilai yang baik. Yaaa.. maraknya perilaku
mencontek contohnya. Padahal mencontek bukan lagi tempatnya di jenjang bangku
sekolah. Memang itu tindakan buruk, tetapi jika dilihat dari sudut pandang yang
berbeda itu merupakan opsi yang menjadi baik atas jawaban dari tuntutan guru
dan orang tua yang terkadang mengintimidasi.
2.
Terlalu
banyak membuang waktu untuk hal yang tak penting.
Waktu adalah uang. Begitulah kata
pepatah bijak. Bukannya digunakan untuk belajar, tetapi mereka menggunakannya
untuk bermain-main. Contohnya saja game yang
semakin meracuni para pelajar. ’wahh..
tapi kan untuk refreshing..’ okay
jika memang untuk refreshing, kita akan memetakan waktu bermainnya. Jika
bermain game pada saat waktu senggang dan dalam keadaan stress, itu
diperbolehkan. Jika bermain game saat jam pelajaran berlangsung—saat guru
sedang menerangkan pelajaran, bisa dikatakan itu hal yang salah. Itu hanyalah
contoh kecil dari membuang-buang waktu. Masih banyak lagi contoh yang lainnya.
Yeah, semoga mereka segera sadar.
3.
Lebih
bangga dengan akademis daripada nonakademis.
Memang prioritas utama dari bersekolah
adalah bidang akademis. Hal ini karena bidang akademis yang lebih melatih otak.
Tetapi harus juga memperhatikan bidang nonakademis. Bidang nonakademis,
merupakan hal yang jauh lebih baik dari bidang akademis karena bisa melatih
kedewasaan dalam bersikap. Contohnya seperti bagaimana mengendalikan emosi,
belajar menjadi seorang pemimpin, mengurangi sifat egois, dan lain-lain. Jangan
salah kaprah, nonakademis dalam hal ini bukan merupakan prestasi juara tetapi
bagaimana kecakapan dalam berorganisasi. Jika juara, itu hanya sekedar bonus.
Yang terpenting adalah berorganisasi. Yeah, banyak pelajar yang melewatkan hal
ini. Mungkin inilah yang disebut ‘pelajar numpang lewat’.
4.
Terlalu
menurut dengan perkataan guru.
Untuk yang satu ini ada
pengecualiannya ya. Kalau untuk hal yang baik, okelah tidak apa-apa. Misalnya
soal pelajaran sekolah, tata krama, yang baik-baiklah pokoknya. Tetapi, yang
tidak boleh soal cara belajar. Untuk hal ini kalian harus mencarinya sendiri.
Jika guru yang menuntun kalian, bisa saja ia salah. Jika salah, kalian sendiri
yang akan rugi. Kemudian tentang minat dan bakat. Banyak kasus yang terjadi. Biasanya
sering menyangkut masalah ekskul. Misalnya, jika kalian pandai bernyanyi,
tetapi disuruh ikut olimpiade karena setiap kali ulangan harian tak pernah remedial.
Padahal potensi mendapatkan prestasi dari menyanyi jauh lebih besar. Yang harus
kalian lakukan adalah memberikan pengertian untuk menolak perintahnya. Ada lagi
nih, yang ini jangan sampai kalian ikuti. Menyuruh
les,
dengan bayaran mahal, dengan paksaan. Duh, itu niat dia bukan untuk
mengajar tapi mencari penghasilan tambahan. Jangan sekali-kali ikuti les
seperti itu walaupun dia mengancam bakal mempersulitmu!
5.
Terlalu
‘menuhankan’ nilai.
Untuk hal ini, wajib dihindari. Perlu kalian ketahui, nilai
hanya deretan angka dan tidak akan berarti apa-apa buat masa depanmu. Pasanglah
target ‘yang penting lolos’ atau ‘Cuma mau mengejar menjadi yang terbaik’. Itu
jauh lebih baik karena akan menghindarimu dari tekanan dan ketakutan. Saat
belajar dalam keadaan tertekan, akan berdampak buruk pada daya tangkap otak.
Sangat-sangat buruk! Kalian cukup nikmati saja dalam proses belajar-mengajar,
agar ilmu bisa sepenuhnya masuk. Itulah yang seharusnya terjadi.
6.
Salah
pilih jurusan.
Ini adalah kesalahan yang paling fatal, karena akan
berdampak buruk untuk masa depan. Pasalnya, jurusanlah yang akan menjadi
perjalanan kalian demi meraih kesuksesan di sekolah. Jika sudah terlanjur,
jalani saja dengan senang hati. jika harus dipikirkan lebih dalam, akan semakin
buruk. Tentu dengan disertai usaha. Jika pelajaran itu kalian rasa tak terlalu
penting, jangan berjuang terlalu keras. fokuskan kepada hal lain yang kalian
minati. Itu akan jauh lebih baik.
7.
Masih
banyak lagi!
Masih banyak lagi
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam menuntut ilmu. Terlalu banyak jika harus
dijabarkan disini. Kalian bisa pikirkan sendiri, dan tulis di kolom komentar
atau utarakan pendapat kalian pada media kalian sendiri. Sudah saatnya kita
menyadarkan seluruh insan pendidikan. Khususnya pelajar, guru, serta orang tua.

No comments:
Post a Comment