Monday, June 6, 2016

Kisah Inspirasi : Oprah Winfrey - Presenter Kulit Hitam Tersukses Pertama di Amerika Serikat


Siapa yang tidak mengenal Oprah Winfrey, seorang pembawa acara berkulit hitam yang cerdas dan sukses dari Amerika Serikat. Popularitasnya mendunia, tetapi tidak banyak yang tahu bagaimana perjuangan yang ia hadapi yang mengantarkannya ke kesuksesannya kini.

Oprah Winfrey adalah salah satu wanita terkaya di dunia. Majalah Forbes memperkirakan Oprah telah berhasil mengumpulkan kekayaan sebanyak 1,5 miliar dolar AS. Apabila anda meminta tips berbisnis darinya, anda pasti akan mendapatkan jawaban ini “Jadilah diri Anda sendiri, jadilah diri yang sebaik mungkin.” Bermodal keberanian Menjadi Diri Sendiri, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes.

Kisah masa kecil Oprah Winfrey berawal di peternakan yang berlokasi di sebuah negara bagian Amerika Serikat, Mississippi. Di sanalah Oprah Winfrey lahir, sebagai seorang Afro-Amerika bernama lengkap Oprah Gail Winfrey. Ayahnya adalah seorang tukang cukur yang sebelumnya pernah menjadi tentara, sedangkan ibunya adalah seorang pembantu rumah tangga.

Keduanya bercerai saat Oprah masih sangat kecil. Perceraian ini menyebabkan Oprah harus diasuh oleh neneknya semenjak kecil di lingkungan yang sangat miskin dan kumuh. Enam tahun kemudian, Oprah kembali tinggal bersama ibunya di Wisconsin.

Namun suatu kemalangan menimpa Oprah pada saat usianya 9 tahun. Pasalnya, ia kerap kali mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh saudara sepupunya dan teman-temannya. Pelecehan seksual ini berlangsung hingga empat tahun. Tepat saat berusia 13 tahun, Oprah mengandung dan melahirkan seorang bayi yang hanya bertahan hidup selama dua minggu setelah dilahirkan.

Rangkaian tragedi pelecehan, kehamilan, dan kematian bayi merupakan sebuah tamparan dan titik balik bagi Oprah, hingga kemudian ia melarikan diri ke rumah ayahnya di Nashville. Dari sang ayah, Oprah dididik menjadi perempuan yang cerdas. Pasalnya, ayahnya selalu mendidik Oprah dengan nilai-nilai kedisiplinan. Ayahnya selalu menyuruh Oprah untuk membaca buku-buku dan membuat ringkasannya di setiap akhir minggu. Oprah mengakui, meski saat itu ia merasa tertekan, kini ia berterima kasih kepada ayahnya yang telah mendidiknya menjadi wanita yang cerdas.

Pekerjaan di dunia pertelevisian mulai didapatkan Oprah saat ia berusia 17 tahun. Ia mendapatkan pekerjaan sebagai seorang pembaca berita di sebuah stasiun TV lokal. Saat itu, ia adalah wanita Afro-Amerika pertama dan termuda yang menjadi pembaca berita di stasiun TV tersebut. Kariernya kemudian meningkat saat bekerja sebagai wartawan dan penyiar berita di sebuah stasiun TV di Nashille.

Di tahun 1976, Oprah pindah menjadi pembawa acara berita pagi di Baltimore, dan kemudian dipromosikan menjadi pembawa acara bincang pagi atau talkshow berjudul People are Talking di tahun 1978. Dari sinilah para insan pertelevisian melihat kemampuan Oprah dalam membawakan acara talkshow. Kemudian pada tahun 1986, ia diberi kesempatan untuk membuat acara talkshownya sendiri, berjudul Oprah Winfrey Show. Acara ini menjadi terkenal di seantero Amerika Serikat, ditonton oleh lebih dari 48 juta pemirsa di negaranya dan diputar ulang di 126 negara berbeda di dunia.

Setelah sukses dengan Oprah Winfrey Show, ia mulai menerbitkan majalah O, The Oprah Magazine pada tahun 2000 bekerja sama dengan Majalah Hearts. Majalah ini mendulang untung dengan menggaet 2,3 juta pembaca setia setiap bulannya. Tidak hanya diterbitkan di Amerika Serikat, O, The Oprah Magazine lantas melebarkan sayapnya dengan penerbitan internasional perdananya di Afrika Selatan pada tahun 2002.

Selain itu, Oprah juga merealisasikan impian masa kanak-kanaknya dengan menjadi seorang bintang film, dalam beberapa drama milik penulis brilian, melalui perusahaan filmnya, Harpo Productions. Oprah juga menjadi Producer Broadway theater “The Color Purple”. Selain eksis di media audiovisual, Oprah juga menegaskan eksistensinya di dunia maya melalui situsnya oprah.com dan di media audio melalui radio satelitnya Oprah and Friends.

Penghargaan pertamanya diraih pada tahun 1995 dari George Foster Peabody Awards. Selanjutnya pada tahun berikutnya, ia memenangkan dua buah penghargaan, yakni Individual Achievement Award dan Medali Emas dari International Radio & Television Society Foundation. Oprah juga mendapat predikat The Most Important Person in Books and Media dari Newsweek dan predikat Television Performer of the Year dari TV Guide.

Selain itu Oprah juga mendapat Lifetime Achievement Award dari National Academy of Television Arts & Sciences dan predikat sebagai satu dari 100 orang yang paling berpengaruh di abad kedua puluh dari Majalah Time. Di akhir tahun 1990-an, Oprah mendapatkan 50th Anniversary Gold Medal dari National Book Foundation.

Pada tahun 2002, ia mendapatkan penghargaan Bob Hope Humanitarian Award dalam ajang penghargaan 54th Annual Primetime Emmy Awards dan Hall of Fame dari Broadcasting & Cable.
Di tahun berikutnya, Oprah meraih AAP Honors Award dari Association of American Publisher.
Kemudian pada tahun 2004, Oprah mendapat penghargaan Aksi-Aksi Kemanusiaan Dunia dari Asosiasi PBB Amerika, Penghargaan atas Jasa Terhormat dari Asosiasi Penyiar Nasional, dan sekali lagi masuk ke dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia dari Majalah Time.

Meskipun dapat meraih berbagai penghargaan, namun Oprah tidak melupakan kepahitan masa kecilnya yang sarat kemiskinan, rawan kejahatan, dan lingkungan diskriminatif yang kerap kali mempersulit hidupnya. Ingatan akan masa lalunya yang suram memicu Oprah untuk membantu sesama. Ini dapat dilihat dari tayangan-tayangan Oprah Winfrey Show yang sering kali sarat nilai kemanusiaan, pendidikan, dan moral.

Melalui acara talkshow yang mendulang sukses ini, Oprah ingin menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan agar dapat membantu orang-orang (terutama perempuan) yang tertindas di luar sana.

Oprah sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan bantuan sosial dan sering kali sibuk menyantuni berbagai yayasan, seperti rumah sakit, lembaga riset penderita HIV AIDS, sekolah-sekolah, dan yayasan-yayasan sosial lainnya. Ia juga tak pernah segan menyisihkan hartanya untuk membantu orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, terutama di bidang pendidikan.

Dan pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 miliar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini” ujarnya berharap.


Nilai yang dapat diambil:
Kisah Oprah Winfrey adalah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Meski dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, dan juga mempunyai masa lalu yang kelam. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Hal yang bisa kita pelajari dari kisah hidup Oprah, adalah ketika ia memutuskan untuk mengikuti ajaran ayahnya. Dimana ia harus terpaksa membaca buku dan membuat rangkuman di setiap minggunya. Kedisiplinan yang ia lakukan pada saat itu, telah membuat dirinya menjadi seorang yang mempunyai wawasan luas sekarang ini.

Perjuangan Oprah untuk mengubah nasibnya, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter, sungguh pantas untuk kita teladani. Dan jika posisi anda sekarang ini sedang berada di bawah, entah itu karena sedang tidak bersemangat (lesu, down) atau karena keuangan yang tidak baik, sudah saatnya anda sekarang bangun dan mulai bertindak.

Disinilah yang namanya pengembangan diri menjadi kata kuncinya. Belajarlah, carilah informasi atau ilmu yang dapat membuatmu keluar dari keadaan sekarang, bulatkan tekadmu, dan lakukan disiplin diri, kelak anda pun bisa seperti Oprah Winfrey, yang telah menunjukkan caranya untuk mengubah nasib menuju ke kesuksesan yang kita inginkan.


https://yprindonesia.wordpress.com/2014/04/23/belajar-dari-oprah-winfrey/

No comments:

Post a Comment