Psikopat
amat pandai berpura-pura dan tindakan yang dilakukannya bisa merugikan orang
lain. Mengetahui gejala dan ciri-ciri psikopat dapat membuat Anda lebih
waspada.
Secara
sederhana, psikopat sering didefinisikan sebagai gangguan kepribadian yang
ditandai dengan beberapa ciri. Di antaranya perilaku antisosial,
tidak memiliki empati, dan tindakannya berani sampai tak terkendali.
Ciri psikopat lainnya adalah tiadanya rasa sesal jika
melakukan kesalahan, termasuk melakukan tindakan kriminal. Seiring perkembangan
zaman, definisi psikopat kian luas dan kadang saling bertentangan satu sama
lain.
Pembeda psikopat dari manusia normal adalah unsur hati
nurani. Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani sehingga
tindakan yang dilakukan biasanya merugikan orang lain.
Dunia medis sendiri secara resmi tidak akan
mendiagnosa seseorang sebagai psikopat. Kalangan dokter akan menyebut psikopat
sebagai gangguan kepribadian antisosial.
Gejala yang
Mungkin Muncul
Beberapa gejala dan tanda yang mungkin dimiliki oleh
psikopat antara lain adalah pengabaian konsep benar atau salah. Tindakan mereka
cenderung bermusuhan, mudah marah, mudah menyerang orang lain, tidak mudah
mengikuti aturan atau sering protes, bahkan sampai melakukan kekerasan. Kurang
empati dan minim rasa sesal atas tindakan mereka yang merugikan orang lain,
sehingga mereka sering gagal belajar dari pengalaman.
Psikopat juga memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi
orang lain dengan penipuan atau kebohongan yang konsisten. Dalam memanipulasi
orang lain, psikopat biasanya memakai pesona atau kecerdasan mereka. Psikopat
juga sangat rentan terjerat masalah hukum karena tindakan manipulasinya.
Gejala lainnya yang mungkin dimiliki oleh psikopat
adalah sikap egois yang tinggi. Mereka berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi,
tidak jujur, dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya. Psikopat juga
bertindak dengan spontan tanpa memikirkan perasaan pihak yang dirugikan dan
memiliki rasa superioritas alias merasa paling unggul dan memamerkan
keunggulannya tersebut secara berlebihan.
Bila mereka memiliki anak, biasanya akan terjadi
penelantaran atau kekerasan terhadap anak. Tapi, rupanya sifat suka
melakukan kekejaman justru tidak banyak dialami oleh penderita gangguan
kepribadian antisosial ini. Kenyataannya, psikopat lebih terkenal dengan
sifatnya yang suka menipu dan egois untuk mendapatkan keinginannya.
Gejala gangguan kepribadian antisosial ini bisa muncul
sejak anak-anak. Umumnya gejala akan kian jelas pada usia antara 20 hingga 30
tahun. Pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berupa perilaku kejam terhadap
hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, dan suka mengintimidasi
atau melakukan ‘bullying’ terhadap teman-temannya.
Pada kasus tertentu, buruknya prestasi sekolah bisa menjadi tanda-tanda awal psikopat.
Apa
Saja Penyebabnya
Penyebab pasti psikopat tidak bisa diidentifikasi
secara pasti. Gangguan ini diprediksi timbul karena kombinasi genetik dan
traumatis masa kecil. Disimpulkan demikian karena psikopat biasanya tumbuh dari
latar belakang keluarga yang tidak harmonis.
Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya
pelecehan dan penelantaran anak, orang tua yang kecanduan alkohol, dan perkelahian orang tua. Psikopat
sendiri lebih sering muncul pada kaum pria dibandingkan perempuan.
Bagaimana
Menentukan Seseorang adalah Psikopat?
Diperlukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan
apakah seseorang benar-benar mengidap gangguan perilaku antisosial ini. Berikut
tahapan pemeriksaan yang mungkin dilakukan dokter:
Dilakukan pemeriksaan fisik untuk membantu
mengeliminasi masalah lain yang mungkin bisa menjadi penyebab munculnya gejala.
Selain itu, pemeriksaan ini dibutuhkan untuk menyingkirkan setiap komplikasi
yang mungkin terkait.
Tes laboratorium akan dilakukan untuk memeriksa darah
dan kelenjar tiroid. Pemeriksaan
laboratorium juga diperlukan untuk menentukan apakah seseorang mengonsumsi
alkohol atau obat-obatan tertentu. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
apakah ada hal lain yang mungkin menyebabkan gejala terkait gangguan ini.
Dokter juga akan melakukan evaluasi psikologis untuk
memeriksa dengan seksama pikiran, perasaan, pola perilaku, dan sejarah
keluarga. Evaluasi psikologi juga mungkin termasuk tes psikologi tentang
kepribadian seseorang dan bagaimana pikiran orang tersebut mengenai keinginan bunuh
diri, menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Pemeriksaan di atas harus dilakukan karena dalam
kehidupan sehari-hari, psikopat bisa saja tampil normal dan tak menonjol.
Mereka bisa memiliki profesi tetap selayaknya manusia normal. Saat kejahatan
mereka terungkap atau tertangkap pihak berwajib, barulah ketahuan bahwa orang
tersebut adalah psikopat.
http://www.alodokter.com/jangan-tertipu-watak-seorang-psikopat
http://www.alodokter.com/jangan-tertipu-watak-seorang-psikopat

No comments:
Post a Comment